pulau bali sepanjang ini lebih dikenal para wisatawan dunia gara-gara punyai keindahan alam yang menakjubkan. apalagi, sebagian orang di luar negeri banyak yang lebih kenal bali dari pada indonesia serta berasumsi bali yaitu sesuatu negara tersendiri yang bukan hanya terhitung lokasi indonesia. walaupun sebenarnya, kekayaan pulau ini tidak sekedar ada pada wisata alamnya saja. diantara kekayaan budaya pulau dewata yaitu batik bali.
meskipun belum tenar sebagaimana batik dari tempat jawa, tapi sebetulnya batik bali punyai mutu yang tidak kalah bagusnya ketimbang dengan batik dari yogyakarta atau dari solo ataupun pekalongan. cuma saja, image yang tertanam tentang batik benar-benar lebih merujuk pada ketiga tempat tersebut.
walaupun sebenarnya, untuk penduduk bali, keberadaan batik telah jadi sesuatu sehari-harinya yang tidak dapat dipisahkan dari kesibukan mereka. perihal ini khususnya pada kesibukan yang memiliki kandungan unsur ritual agama. di mana pada waktu melaksanakan ibadah, penduduk bali yang beberapa besar adalah penganut agama hindu, bakal memakai kain batik sebagai ikat kepala mereka.
Seni batik bali ini sendiri sebetulnya baru marak sejak tahun 70an. pelopor industri batik bali ini sendiri yaitu pande ketut krisna yang datang dari banjar tegeha, desa batubulan, sukawati yang terhitung didalam lokasi kabupaten gianyar.
pada kala itu, ketut krisna tetap memakai tehnik yang amat simpel kala membuat batik bali tersebut. disamping itu, tehnik pembatikan lalu dikerjakan gunakan sistem tenun cap dengan perlindungan alat tenun manual atau yang dimaksud dengan alat tenun bukan hanya mesin atau atbm.
perubahan industri batik bali sendiri berjalan dengan amat cepat. perihal ini mengenai dengan keperluan serta keinginan pasar bakal kain batik itu sendiri yang amat tinggi. lantaran, tak sekedar diminati oleh banyak wisatawan yang berkunjung ke pulau bali penduduk setempat sendiri perlu kain batik untuk beragam kesibukan yang terkait dengan upacara etika atau ritual keagamaan.
didalam acara etika atau ritual keagamaan, penduduk bali memakai batik sebagai kain yang diikatkan di bagian pinggang atau jadikan sebagai ikat kepala. tersebut kenapa, keinginan bakal kain batik ini selamanya meningkat gara-gara keperluan dari kain batik itu sendiri yang tidak dulu menyusut.
harga kain batik sendiri condong banyak variasi. tinggi rendahnya harga kain batik itu, dikarenakan oleh tipe bahan, tehnik pembuatan dan media pewarna batik. di pasaran, harga jual kain batik bali berkisar mulai 15 ribu rupiah sampai yang bernilai 2 juta rupiah. seluruh itu sesuai dengan kwalifikasi serta guna tiap-tiap kain batik bali tersebut.
rata-rata, kain batik yang dipakai untuk busana sehari-hari, condong memakai kain yang miliki nilai tidak terlampau mahal. sesaat untuk kain batik yang peruntukannya pada kesibukan atau moment khusus, punyai harga yang lebih mahal terkait kapabilitas finansial seseorang.
kain batik bali yang miliki nilai mahal, rata-rata terbuat dari kain yang berkwalitas tinggi. disamping itu, cara menggambarnya lalu memakai tehnik penggambaran manual bukan hanya mesin. kain batik yang dilukis dengan tangan seperti ini bakal lebih mahal lagi, apabila bahan pewarna yang dipakai yaitu pewarna alami.
meskipun belum tenar sebagaimana batik dari tempat jawa, tapi sebetulnya batik bali punyai mutu yang tidak kalah bagusnya ketimbang dengan batik dari yogyakarta atau dari solo ataupun pekalongan. cuma saja, image yang tertanam tentang batik benar-benar lebih merujuk pada ketiga tempat tersebut.
walaupun sebenarnya, untuk penduduk bali, keberadaan batik telah jadi sesuatu sehari-harinya yang tidak dapat dipisahkan dari kesibukan mereka. perihal ini khususnya pada kesibukan yang memiliki kandungan unsur ritual agama. di mana pada waktu melaksanakan ibadah, penduduk bali yang beberapa besar adalah penganut agama hindu, bakal memakai kain batik sebagai ikat kepala mereka.
Seni batik bali ini sendiri sebetulnya baru marak sejak tahun 70an. pelopor industri batik bali ini sendiri yaitu pande ketut krisna yang datang dari banjar tegeha, desa batubulan, sukawati yang terhitung didalam lokasi kabupaten gianyar.
pada kala itu, ketut krisna tetap memakai tehnik yang amat simpel kala membuat batik bali tersebut. disamping itu, tehnik pembatikan lalu dikerjakan gunakan sistem tenun cap dengan perlindungan alat tenun manual atau yang dimaksud dengan alat tenun bukan hanya mesin atau atbm.
perubahan industri batik bali sendiri berjalan dengan amat cepat. perihal ini mengenai dengan keperluan serta keinginan pasar bakal kain batik itu sendiri yang amat tinggi. lantaran, tak sekedar diminati oleh banyak wisatawan yang berkunjung ke pulau bali penduduk setempat sendiri perlu kain batik untuk beragam kesibukan yang terkait dengan upacara etika atau ritual keagamaan.
didalam acara etika atau ritual keagamaan, penduduk bali memakai batik sebagai kain yang diikatkan di bagian pinggang atau jadikan sebagai ikat kepala. tersebut kenapa, keinginan bakal kain batik ini selamanya meningkat gara-gara keperluan dari kain batik itu sendiri yang tidak dulu menyusut.
harga kain batik sendiri condong banyak variasi. tinggi rendahnya harga kain batik itu, dikarenakan oleh tipe bahan, tehnik pembuatan dan media pewarna batik. di pasaran, harga jual kain batik bali berkisar mulai 15 ribu rupiah sampai yang bernilai 2 juta rupiah. seluruh itu sesuai dengan kwalifikasi serta guna tiap-tiap kain batik bali tersebut.
rata-rata, kain batik yang dipakai untuk busana sehari-hari, condong memakai kain yang miliki nilai tidak terlampau mahal. sesaat untuk kain batik yang peruntukannya pada kesibukan atau moment khusus, punyai harga yang lebih mahal terkait kapabilitas finansial seseorang.
kain batik bali yang miliki nilai mahal, rata-rata terbuat dari kain yang berkwalitas tinggi. disamping itu, cara menggambarnya lalu memakai tehnik penggambaran manual bukan hanya mesin. kain batik yang dilukis dengan tangan seperti ini bakal lebih mahal lagi, apabila bahan pewarna yang dipakai yaitu pewarna alami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar